+6287798098663 nurhariasrantingtalango@gmail.com
Tentang Nur Harias

Sejarah Nur Harias

IPS Nur Harias merupakan Perguruan Pencak Silat yang sudah ada sejak 7 Mei 1972 yang didirikan oleh almarhum Drs. H. M. Atho’Illah Iskandar di Kota Surabaya. Beliau merupakan salah seorang Dosen IKIP Negeri Surabaya yang sekarang UNESA berasal dari keturunan Kraton Solo, serta Anggota TNI yang berpindah tugas menjadi Dosen kala itu.

Nur Harias berasal dari kata Nur berarti cahaya, Harias adalah padi.Nur Harias adalah cahaya padi, yakni padi semakin berisi semakin merunduk, maksud dari pengertian padi sendiri yaitu orang yang banyak ilmu semakin merunduk. Pencak silat Nur Harias menggunakan nama itu supaya menjadi pesilat tidak boleh sombong, tidak boleh meremehkan sesuatu, dan tetap rendah hati.

IPS Nur Harias dalam asas dan tujuannya adalah untuk Syiar Agama Islam melalui pencak silat, mengingat pendiriannya mendapat restu dan persetujuan dari Jajaran Ulama Sunan Gunung Jati, dan Sunan Ampel.

Tujuan Nur Harias

Taqwa dan Bela Negara

Membentuk warga Nur Harias menjadi warga negara Indonesia yang taqwa, sanggup membela diri, mempertahankan eksistensinya, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Tuntunan Hidup

Memberi tuntunan, haluan, dan pedoman hidup kepada warga Nur Harias melalui pencak silat, menuntun peri kehidupan gotong-royong, berbudi daya religius dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Kontribusi IPSI

Berpartisipasi dalam usaha-usaha Ikatan Pencak Silat Indonesia yang sesuai dan sejalan dengan asas dan tujuannya.

Pesilat Berprestasi

Membentuk pesilat yang tangguh dan berprestasi.

Falsafah Dasar

Falsafah dasar Pencak Silat Nur Harias berpijak pada nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman bagi seluruh anggota dalam berlatih dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Taqwa kepada Allah

Mengedepankan nilai spiritual dan hubungan yang kuat kepada Sang Pencipta sebagai dasar segala perbuatan.

Lurus, Laras, Leres

Berperilaku jujur, bijaksana, dan bertindak benar dalam segala hal.

Ilmu Padi

Semakin berilmu dan berprestasi, semakin rendah hati.

Nang, Neng, Ning, Nung, Nong
  • Nang – Jantan, bertanggung jawab, dan kompeten
  • Neng – Hening, diam penuh makna
  • Ning – Jernih dan bening dalam hati dan pikiran
  • Nung – Renungan mendalam dan berkelanjutan
  • Nong – Hasil bulat yang berdampak luas
Welas Asih

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, peduli, dan penuh kasih kepada sesama.

Ngapuranta

Memiliki sifat pemaaf dan tidak menyimpan dendam terhadap orang lain.

Lilo-Legowo

Sikap ikhlas, sabar, dan berserah diri dengan penuh tawakal.

Panca Prasetya

Panca Prasetya adalah lima janji atau sumpah yang harus dipegang teguh oleh setiap anggota Pencak Silat Nur Harias:

1

Berjanji untuk senantiasa beribadah dan menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam setiap langkah kehidupan.

2

Berjanji untuk selalu tunduk, taat, dan menjaga nama baik perguruan di manapun berada.

3

Berjanji untuk menghormati dan berkontribusi kepada semua pihak yang berjasa dan menjadi bagian dari kehidupan sosial.

4

Berjanji untuk menjaga akhlak mulia dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang atau tercela.

5

Berjanji untuk selalu bekerja sama, saling membantu, dan menjaga solidaritas antar sesama dalam kondisi apa pun.

Lambang Nur Harias

Arti Lambang Nur Harias

Nur Harias memiliki lambang yang pada hakekatnya merupakan proyeksi dari bentuk, corak, isi, dan tujuan pendidikan pencak silatnya, yaitu:

  1. Kubah bunga teratai merah bersegi lima: Sasana Pendidikan
    Merah: Ketahanan fisik, semangat, cinta, tanah air, bangsa, dan negara
  2. Latar belakang/dasar - Hitam: Kekal abadi, tahan uji, menimbulkan yang haq
  3. 6 batang dan daun padi hijau, 21 butir padi kuning: Ilmu padi makin berisi makin merunduk
    6 batang daun: Rukun Iman (Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, Qadha & Qadar)
    Hijau: Lurus, benar, baik
    21 butir padi: Membela yang lemah & teraniaya, pitutur, pituduh, pitulung
  4. Cabang putih (senjata persilatan murni):
    Bulat = Kebulatan tekad
    Bengkok = Pertahanan, bijaksana
    Lurus = Sirathal mustaqim (jalan yang lurus)
    Putih: Sempurna
  5. Bintang lima putih di ujung: Nur Illahi, bersinar ke seluruh penjuru sebagai tujuan akhir